Rabu, 03 Desember 2014

PEMERINGKATAN E-GOVERMENT DI INDONESIA

Tentang PeGI
Tujuan
Tujuan 1: Menyediakan acuan bagi pengembangan dan pemanfaatan TIK di lingkungan pemerintah
  • PeGI dirancang untuk dapat menjadi pedoman bagi pengembangan TIK di instansi pemerintah di seluruh wilayah Indonesia.
  • Diharapkan lingkungan pemerintah di Indonesia baik di tingkat propinsi, kabupaten/kota maupun departemen dan lembaga non departemen dapat mengembangkan dan memanfaatkan TIK secara lebih terarah.
Tujuan 2: Memberikan dorongan bagi peningkatan TIK di lingkungan pemerintah melalui evaluasi yang utuh, seimbang, dan obyektif
  • PeGI diharapkan meningkatkan motivasi  seluruh instansi pemerintah untuk meningkatkan pemanfaatan TIK dalam melayani masyarakat, pelaku bisnis, dan lembaga pemerintah.
  • Evaluasi yang utuh berarti lengkap meliputi semua aspek yang memberikan kontribusi bagi suksesnya pengembangan dan implementasi e-government, bukan hanya aspek aspek yang mewakili kepentingan tertentu saja
  • Evaluasi seimbang berarti memberikan bobot yang sama dan sesuai sehingga tidak mengurangi arti penting dari satu aspek yang mengurangi akurasi hasil evaluasi
  • Evaluasi yang obyektif berarti menghindari dan mengurangi subyektivitas yang akan dapat mengganggu keterpercayaan hasil evaluasi
Tujuan 3: Melihat peta kondisi pemanfaatan TIK di lingkungan pemerintah secara nasional
  • PeGI meliputi instansi pemerintah baik pusat maupun daerah, maka diharapkan hasilnya dapat menggambarkan status pengembangan TIK secara nasional.
  • Dapat menggambarkan kondisi dari sisi  kekuatan dan kelemahan seluruh peserta (instansi) yang nantinya sangat berguna untuk pengembangan TIK di masa yang akan datang.
STRATEGI PENERAPAN
  1. Peserta pemeringkatan dikelompokkan sesuai dengan jenis lembaga, yaitu pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, pemerintah kota, kementerian, dan lembaga non kementerian.
  2. Asesmen menggunakan kriteria yang dijabarkan dengan sederhana sehingga mudah dimengerti semua pihak.
  3. Metoda dan hasil asesmen dipublikasikan.
  4. Evaluasi dilakukan secara periodik sehingga bisa diukur kemajuan
Dimensi Pemeringkatan e-Government Indonesia
  1. Kebijakan
    • Merupakan landasan utama bagi pengembangan dan implementasi e-government
    • Evaluasi dimensi kebijakan dilakukan terhadap kebijakan dalam bentuk nyata dari  dokumen-dokumen resmi yang memiliki kekuatan legal
    • Dokumen dokumen tersebut berisi antara lain penentuan dan penetapan dari: arah/tujuan, program kerja, tata cara atau pengaturan bagi pengembangan dan implementasi e-government di lingkungan instansi peserta
    • Bentuk dokumen dapat berupa surat keputusan, peraturan, pedoman atau bentuk dokumen resmi lainnya
    • Pengalokasian Pembiayaan yang cukup untuk melakukan pengembangan dan implementasi TIK secara layak termasuk salah satu aspek yang dievaluasi dalam dimensi kebijakan
  2. Kelembagaan
    • Dimensi kelembagaan berkaitan erat dengan keberadaan organisasi yang berwewenang dan bertanggung jawab terhadap pengembangan dan pemanfaatan TIK
    • Evaluasi Dimensi Kelembagaan dilakukan terhadap antara lain:
      1. Adanya organisasi struktural yang lengkap sehingga dapat menjalankan fungsi tata kelola TIK, pengembangan, pengoperasian, penyediaan layanan TIK dan fungsi-fungsi lain dengan baik.
      2. Adanya dokumen yang memberikan rumusan yang jelas mengenai Tugas dan Fungsi
      3. Adanya kelengkapan unit kerja dan aparatur-nya untuk mendukung pemanfaatan dan pengembangan TIK yang memadai dari segi jumlah, kompetensi, jenjang karir, maupun status kepegawaian.
      4. Adanya kewenangan yang cukup sehingga lembaga dapat menjalankan tugas dan fungsi dengan baik termasuk fungsi pengendalian dan pengawasan dari pengembangan dan implemenasi TIK di instansi peserta.
  3. Infrastruktur
    • Dimensi infrastruktur berkaitan dengan sarana dan prasarana yang mendukung pengembangan dan pemanfaatan TIK.
    • Evaluasi dalam dimensi ini dilakukan terhadap:
      1. Pusat data (data center) yaitu piranti keras komputer dan piranti lunak
      2. Jaringan komunikasi (LAN, WAN, Akses Internet)
      3. Peranti keras dan peranti lunak pada pengguna (desktop, notebook dan lain lain)
      4. Saluran layanan (service delivery channel) berbasis web, telepon, sms dan lain lain
      5. Fasilitas pendukung seperti antara lain ruangan khusus, AC, UPS, Genset, serta sarana pengamanan fasilitas lainnya.
  4. Aplikasi
    • Dimensi aplikasi berkaitan dengan ketersediaan dan tingkat pemanfaatan piranti lunak aplikasi yang mendukung layanan e-government secara langsung (front office) atau tidak langsung (back office).
    • Evaluasi Dimensi Aplikasi dilakukan terhadap ketersediaan dan tingkat penerapan dari berbagai aplikasi yang perlu dalam menjalankan fungsi e-government yang sesuai dengan tugas dan fungsi instansi pesert.
    • Kelompok aplikasi yang dievaluasi:
      1. Pelayanan, meliputi aplikasi kependudukan, perpajakan dan retribusi, pendaftaran dan perijinan, bisnis dan investasi, pengaduan masyarakat, publikasi informasi umum dan kepemerintahan, dan lain-lain
      2. Administrasi dan Manajemen, meliputi aplikasi surat elektronik, sistem dokumen elektronik, sistem pendukung keputusan, kolaborasi dan koordinasi, manajemen pelaporan pemerintahan, dan lain-lain
      3. Legislasi, meliputi aplikasi sistem administrasi dewan, sistem pemilu daerah, katalog hukum, peraturan dan perundangan, dan lain-lain.
      4. Pembangunan, meliputi aplikasi penunjang data pembangunan, perencanaan pembangunan daerah, pengadaan barang dan jasa, pengelolaan dan monitoring proyek, evaluasi dan informasi hasil pembangunan, dan lain-lain.
      5. Keuangan, meliputi aplikasi anggaran, kas dan perbendaharaan, akuntansi daerah, dan lain-lain.
      6. Kepegawaian, meliputi aplikasi penerimaan pegawai, absensi, penggajian, penilaian kinerja, pendidikan dan latihan, dan lain-lain.
      7. Kepemerintahan, meliputi pengelolaan barang daerah, pengelolaan pendapatan daerah dan pengelolaan perusahaan daerah.
      8. Kewilayahan, meliputi tata ruang dan lingkungan hidup, potensi daerah, kehutanan, pertanian, peternakan dan perkebunan, perikanan dan kelautan, pertambangan dan energi, pariwisata dan industri kecil dan menengah.
      9. Kemasyarakatan, meliputi antara lain aplikasi kesehatan, pendidikan, ketenaga-kerjaan, industri dan perdagangan, dan jaring pengaman sosial
        Sarana dan Prasarana, meliputi antara lain aplikasi transportasi, jalan dan jembatan, terminal dan pelabuhan, dan sarana umum.
    • Pertimbangan dalam evaluasi aplikasi
      1. Kesesuaian dengan prioritas kebutuhan instansi dan pemangku kepentingan yang dilayani
      2. Kesesuaian dengan kondisi yang ada seperti ketersediaan infrastruktur, tingkat kompetensi sumber daya manusia, dan lain-lain.
      3. Efektivitas dan efisiensi instansi dalam memberikan kualitas layanan baik internal maupun eksternal
      4. Kemampuan untuk mengikuti perubahan dari waktu ke waktu dengan mudah (kemudahan perawatan aplikasi).
      5. Kemandirian instansi dalam arti ketergantungan yang minimal pada pihak pihak lain.
  5. Perencanaan
    • Dimensi perencanaan berkaitan dengan tata kelola atau manajemen perencanaan TIK yang dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan
    • Evaluasi Dimensi Perencanaan dilakukan terhadap:
      1. Adanya proses perencanaan untuk pengembangan dan pemanfaatan TIK yang dilakukan secara nyata (ada tata cara, mekansime kerja yang baku dan teratur)
      2. Adanya kajian kebutuhan dan strategi penerapan TIK yang lengkap yang berisi sasaran/tujuan, manfaat, gambaran kondisi saat ini, pemilihan teknologi, kebutuhan sumber daya, pendekatan, penentuan prioritas, biaya dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang
      3. Adanya implementasi pengambilan keputusan dan realisasi pengembangan yang mengacu pada rencana pengembangan
Metodologi Pemeringkatan
  1. Calon peserta akan dijelaskan mengenai proses pelaksanaan PeGI dari awal sampai akhir berikut penjelasan mengenai semua kebutuhan informasi yang akan mendukung proses penilaian. Dengan demikian calon peserta akan mendapatkan informasi tentang tatacara pemeringkatan, dimensi dan indikator-indikator yang akan dievaluasi serta cara pengisian kuesioner.
  2. Peserta mengisi kuesioner dan melengkapi dengan informasi pendukung. Setelah peserta mengerti dan memahami tata-cara pemeringkatan, peserta dipersilahkan mengisi kuesioner dan melengkapinya dengan berbagai informasi pendukung yang diperlukan.
  3. Setelah kuesioner terisi semua dan dilengkapi dengan informasi pendukung, asesor akan melakukan pemeriksaan untuk memastikan keabsahan hasil jawaban dari tiap-tiap peserta.
  4. Bila diperlukan, asesor dapat melakukan klarifikasi/pemeriksaan melalui telepon, e-mail atau dengan melihat ke lokasi.
  5. Asesor melakukan asesmen dan memberikan rating per peserta. Rating yang diberikan meliputi rating per dimensi tiap-tiap peserta dan secara rata-rata keseluruhan peserta.
  6. Dari hasil kompilasi di tingkat nasional selanjutnya dilakukan normalisasi.
  7. Penentuan hasil akhir pemeringkatan akan ditentukan melalui sidang asesor.
  8. Hasil pemeringkatan yang telah ditetapkan akan dipublikasikan melalui berbagai media, situs web dan juga seminar-seminar agar hasilnya bisa diketahui oleh masyarakat umum. Dari hasil kompilasi di tingkat nasional selanjutnya dilakukan normalisasi.

      Tabel Hasil PeGI Kabupaten/Kota di Provinsi Bangka Belitung Tahun 2012


       Tabel Hasil PeGI Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012

      Tabel Hasil PeGI Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2012

      Tabel Hasil PeGI Kabupaten/Kota di Provinsi Riau Tahun 2012

    Tabel Hasil PeGI Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2012


    Tabel Hasil PeGI Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat Tahun 2012

   Tabel Hasil PeGI Kementerian Tahun 2012 
   

    Tabel Hasil PeGI Provinsi Tahun 2012


Tabel PEGI 2013 

Tabel Hasil PeGI Kabupaten/Kota di Provinsi Bengkulu Tahun 2013


Tabel Hasil PeGI Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung Tahun 2013


Tabel Hasil PeGI Kabupaten/Kota di Provinsi MalukuTahun 2013


Tabel Hasil PeGI Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013


Tabel Hasil PeGI Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013


Tabel Hasil PeGI Kementerian Tahun 2013


Tabel Hasil PeGI LPNK Tahun 2013


Tabel Hasil PeGI Provinsi Tahun 2013

Sumber : Layanan Pegi






Rabu, 19 November 2014

MODEL , STRATEGI DAN ROADMAP E-GOVERNMENT DI INDONESIA

E-GOVERNMENT

Definisi E-Goverenment adalah penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta hal-hal lain yang berkenaan dengan pemerintahan. e-Government dapat diaplikasikan pada legislatif, yudikatif, atau administrasi publik, untuk meningkatkan efisiensi internal, menyampaikan pelayanan publik, atau proses kepemerintahan yang demokratis. Model penyampaian yang utama adalah Government-to-Citizen atau Government-to-Customer (G2C), Government-to-Business (G2B) serta Government-to-Government (G2G). Keuntungan yang paling diharapkan dari e-government adalah peningkatan efisiensi, kenyamanan, serta aksesibilitas yang lebih baik dari pelayanan publik.

MODEL E-GOVERNMENT DI INDONESIA

Government to Citizens (G2C)
Tipe G2C ini merupakan aplikasi e-Government yang paling umum, yaitu dimana pemerintah membangun dan menerapkan berbagai portofolio teknologi informasi dengan tujuan utama untuk memperbaiki hubungan interaksi dengan masyarakat (rakyat). Dengan kata lain, tujuan utama dari dibangunnya aplikasi e-Government bertipe G-to-C adalah untuk mendekatkan pemerintah dengan rakyatnya melalui kanal-kanal akses yang beragam agar masyarakat dapat dengan mudah menjangkau pemerintahnya untuk pemenuhan berbagai kebutuhan pelayanan sehari-hari. Contoh aplikasinya adalah sebagai berikut:

  1. Kepolisian membangun dan menawarkan jasa pelayanan perpanjangan Surat Ijin Mengemudi (SIM) atau Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) melalui internet dengan maksud untuk mendekatkan aparat administrasi kepolisian dengan komunitas para pemilik kendaraan bermotor dan para pengemudi, sehingga yang bersangkutan tidak harus bersusah payah datang ke Komdak dan antre untuk memperoleh pelayanan;
  2. Kantor Imigrasi bekerja sama dengan Bandara Udara Internasional Soekarno-Hatta dan sejumlah bank-bank swasta membangun jaringan teknologi informasi sehingga para turis lokal yang ingin melanglang buana dapat membayar fiskal melalui mesin-mesin ATM sehingga tidak perlu harus meluangkan waktu lebih awal dan antre di bandara udara;
  3. Departemen Agama membuka situs pendaftaran bagi mereka yang berniat untuk melangsungkan ibadah haji di tahun-tahun tertentu sehingga pemerintah dapat mempersiapkan kuota haji dan bentuk pelayanan perjalanan yang sesuai;
  4. Bagi masyarakat yang memiliki keahlian tertentu dan berniat untuk mencari pekerjaan di luar negeri (menjadi Tenaga Kerja Indonesia), maka yang bersangkutan dapat dengan mudah mendaftarkan diri dari Warnet (Warung Internet) terdekat ke Departemen Tenaga Kerja secara gratis); dan lain sebagainya.

Government to Business (G2B)

Salah satu tugas utama dari sebuah pemerintahan adalah membentuk sebuah lingkungan bisnis yang kondusif agar roda perekenomian sebuah negara dapat berjalan sebagaimana mestinya. Dalam melakukan aktivitas sehari-harinya, entiti bisnis semacam perusahaan swasta membutuhkan banyak sekali data dan informasi yang dimiliki oleh pemerintah. Disamping itu, yang bersangkutan juga harus berinteraksi dengan berbagai lembaga kenegaraan karena berkaitan dengan hak dan kewajiban organisasinya sebagai sebuah entiti berorientasi profit. Diperlukannya relasi yang baik antara pemerintah dengan kalangan bisnis tidak saja bertujuan untuk memperlancar para praktisi bisnis dalam menjalankan roda perusahaannya, namun lebih jauh lagi banyak hal yang dapat menguntungkan pemerintah jika terjadi relasi interaksi yang baik dan efektif dengan industri swasta. Contoh dari aplikasi e-Government berjenis G2B ini adalah sebagai berikut:

  1. Para perusahaan wajib pajak dapat dengan mudah menjalankan aplikasi berbasi web untuk menghitung besarnya pajak yang harus dibayarkan ke pemerintah dan melakukan pembayaran melalui internet;
  2. Proses tender proyek-proyek pemerintahan yang melibatkan sejumlah pihak swasta dapat dilakukan melalui website (sehingga menghemat biaya transportasi dan komunikasi), mulai dari proses pengambilan dan pembelian formulir tender, pengambilan formulir informasi TOR (Term of Reference), sampai dengan mekanisme pelaksanaan tender itu sendiri yang berakhir dengan pengumuman pemenang tender;
  3. Proses pengadaan dan pembelian barang kebutuhan sehari-hari lembaga pemerintahan (misalnya untuk back-office dan administrasi) dapat dilakukan secara efisien jika konsep semacam e-procurement diterapkan (menghubungkan antara kantor-kantor pemerintah dengan para supplier-nya);
  4. Perusahaan yang ingin melakukan proses semacam merger dan akuisisi dapat dengan mudah berkonsultasi sehubungan dengan aspek-aspek regulasi dan hukumnya dengan berbagai lembaga pemerintahan terkait; dan lain sebagainya.

Government to Governments (G2G)

Di era globalisasi ini terlihat jelas adanya kebutuhan bagi negara-negara untuk saling berkomunikasi secara lebih intens dari hari ke hari. Kebutuhan untuk berinteraksi antar satu pemerintah dengan pemerintah setiap harinya tidak hanya berkisar pada hal-hal yang berbau diplomasi semata, namun lebih jauh lagi untuk memperlancar kerjasama antar negara dan kerjasama antar entiti-entiti negara (masyarakat, industri, perusahaan, dan lain-lain) dalam melakukan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi perdagangan, proses-proses politik, mekanisme hubungan sosial dan budaya, dan lain sebagainya. Berbagai penerapan e-Government bertipe G-to-G ini yang telah dikenal luas antara lain:

  1. Hubungan administrasi antara kantor-kantor pemerintah setempat dengan sejumlah kedutaan-kedutaan besar atau konsulat jenderal untuk membantu penyediaan data dan informasi akurat yang dibutuhkan oleh para warga negara asing yang sedang berada di tanah air;
  2. Aplikasi yang menghubungkan kantor-kantor pemerintah setempat dengan bank-bank asing milik pemerintah di negara lain dimana pemerintah setempat menabung dan menanamkan uangnya;
  3. Pengembangan suatu sistem basis data intelijen yang berfungsi untuk mendeteksi mereka yang tidak boleh masuk atau keluar dari wilayah negara (cegah dan tangkal);
  4. Sistem informasi di bidang hak cipta intelektual untuk pengecekan dan pendaftaran terhadap karya-karya tertentu yang ingin memperoleh hak paten internasional; dan lain sebagainya.

Government to Employees (G2E)

Pada akhirnya, aplikasi e-Government juga diperuntukkan untuk meningkatkan kinerja dan kesejahteraan para pegawai negeri atau karyawan pemerintahan yang bekerja di sejumlah institusi sebagai pelayan masyarakat. Berbagai jenis aplikasi yang dapat dibangun dengan menggunakan format G-to-E ini antara lain:

  1. Sistem pengembangan karir pegawai pemerintah yang selain bertujuan untuk meyakinkan adanya perbaikan kualitas sumber daya manusia, diperlukan juga sebagai penunjang proses mutasi, rotasi, demosi, dan promosi seluruh karyawan pemerintahan;
  2. Aplikasi terpadu untuk mengelola berbagai tunjangan kesejahteraan yang merupakan hak dari pegawai pemerintahan sehingga yang bersangkutan dapat terlindungi hak-hak individualnya;
  3. Sistem asuransi kesehatan dan pendidikan bagi para pegawai pemerintahan yang telah terintegrasi dengan lembaga-lembaga kesehatan (rumah sakit, poliklinik, apotik, dan lain sebagainya) dan institusi-institusi pendidikan (sekolah, perguruan tinggi, kejuruan, dan lain-lain) untuk menjamin tingkat kesejahteraan karyawan beserta keluarganya;
  4. Aplikasi yang dapat membantu karyawan pemerintah dalam membantu untuk melakukan perencanaan terhadap aspek finansial keluarganya termasuk di dalamnya masalah tabungan dan dana pensiun; dan lain sebagainya.
Dengan menyadari adanya bermacam-macam tipe aplikasi tersebut, maka terlihat fungsi strategis dari berbagai aplikasi e-Government yang dikembangkan oleh sebuah negara. Keberadaannya tidak hanya semata untuk meningkatkan kinerja pelayanan pemerintah kepada masyarakatnya, namun lebih jauh lagi untuk meningkatkan kualitas dari penyelenggaraan pemerintahan sebuah negara, yang pada akhirnya bermuara pada kemajuan negara itu sendiri.


INDONESIA STRATEGIC DAN  ROADMAP TO E-GOVERNMENT


E-Government di Indonesia Inpres no. 3/2003 tentang kebijakan dan strategi nasional tentang pengembangan e- government Depkominfo telah menyusun serangkaian panduan implementasi  Pembangunan infrastruktur portal pemerintah.Manajemen sistem dokumen elektronik. Rencana induk pengembangan e-gov lembaga . Penyelenggaraan situs web pemda.Hanya menyentuh aspek pemanfaatan TI saja. Belum terlihat usaha untuk menuju terjadinya transformasi dalam mencapai sasaran e-gov.


E-Government di Masa Depan
Cepatnya perkembangan teknologi memunculkan sejumlah alternatif bagi penerapan e-government. Teknologi baru memiliki potensi untuk menyediakan layanan yang lebih baik bagi masyarakat dan kalangan bisnis.
Tahap-tahap E-Government digambarkan seperti tabel :
Komputerisasi
(Tahap 1)
Online
(Tahap 2)
Integrasi
(Tahap 3)
Ubiquitous/Seamless
(Tahap 4)
1980-an hingga awal 1990-anPertengahan 1990-an hingga 20002000 hingga 2007Sekitar 2010
OtomatisasiJaringanKonvergensiEmbadded
Basis data ke basis dataKomputer ke komputerOrang ke orangObjek ke objek
Layanan terpisahLayanan onlineOne-stop serviceLayanan yang seamless/invisible
(Sumber: IT Strategy Division, National Computerization Agency, 2006. Korea’s IT Strategy and E-Government)

Strategi Implementasi (Depkominfo)
  •  Pengembangan layanan publik yang handal, terpercaya, dan terjangkau
  •  Reformasi organisasi, proses-proses bisnis, dan sistem-sistem pengelolaan
  •  Pemanfaatan TI secara optimal
  •  Pengembangan kemitraan antara pemerintah dan swasta/masyarakat
  •  Peningkatan kualitas SDM dan e-literacy
  •  Pengembangan rencana implementasi yang realistis dan terukur
Problem Implementasi E-Government diIndonesia
  1. Pemerintah pusat 
  • Belum ada rencana induk atau strategi nasional yang komprehensif 
  • Kesamaan pandangan dan gerak langkah antar departemen belum optimal
     2.  Pemerintah daerah  
  • Otonomi daerah membuat tiap daerah memiliki prioritas yang berbeda tentang implementasi e-gov
     3.  Masyarakat 
  • Fenomena digital divide masih terasa cukup besar (Disamping kendala-kendala umum: pemahaman tentang e-gov, dana, infrastruktur, SDM, dsb)

Minggu, 30 Maret 2014

5 Tema Blog Yang Sering Dicari di Internet

1.Blog Tentang Tutorial


Dengan tema ini sebuah blog pasti akan dikunjungi. Alasannya sederhana, kebanyakan yang menjelajah dunia maya salah satunya karena tertarik ingin agar bisa membuat blog mereka sendiri. Pastinya mereka ingin membuat blognya lebih menarik. Dan juga bagaimana membuat blog yang gratisan dengan template yang gratis pula.

2.Download Gratis


Kalau ada yang gratis kenapa harus bayar, seperti halnya ingin mendownload musik, software, video pastinya banyak yang ingin gratisan. Melalui situs-situs download tertentu seperti dibawah ini :
www.filehippo.com adalah situs download software gratis.






3.Hal-Hal Unik

Dimulai sejak on the spot di layar trans7, acara ini benar-benar tak hanya menghibur, tapi juga memberi pengetahuan bagi para pemirsanya. Dan sudah menjadi sifat pembaca Indonesia tidak mau membaca sesuatu yang membuat pusing.

4.Berita Baru

Kalau yang satu ini suadah menjadi lahan pemain-pemain kelas kakap dengan tim kuat di balik layar. Kalau hanya satu orang mending mundur, soalnya kekuatan update menjadi faktor utama untuk banyak dikunjungi pembaca seperti detik.com yang setiap hari memiliki hampir 15.000.000 pengunjung  









5. Tips-Tips

Tips-tips apa saja banyak dicari oleh peselancar dunia maya misalnya tentang tips kesehatan , elektronik, internet dll.





5 Cara Mudah Mendapatkan Uang Lewat Blogger

1. Berikanlah Kualitas Konten Yang Tepat Untuk Situs Anda

Jika kualitas konten blog anda bagus maka pengunjung akan menyenangi blog anda dan anda cukup berbicara, pengiklan hanya akan membayar anda untuk iklan jika itu membantu mereka menghasilkan uang. Ini adalah satu-satunya alasan yang tepat sekarang banyak blog baru datang di ponsel

Saya punya seorang teman yang ahli benar pada tata bahasa Inggris. Dia telah mengembangkan website secara utuh sekitar penggunaan tata bahasa yang benar.
Dia membuat satu blog yang berisi tentang artikel-artikel dengan bahasa inggris dan semua memiliki kualitas yang bagus dimata pembaca dan search engine, sehingga ia memiliki traffik yang banyak pada blognya setiap harinya dan dengan jumlah pengunjung yang banyak tentunya membuat penghasilan juga semakin banyak
Lalu, apakah saya juga harus belajar gramatikal untuk membuat tata bahasa inggris saya benar dan saya membuat blog bahasa inggris ? tidak jawab saya.

Anda tidak perlu berbahasa inggris untuk menghasilkan uang lewat internet , cukup punya keyakinan dan semangat untuk membuat sebuah blog yang benar dan berkualitas 

2. Optimalkan Konten Anda Pada Kata Kunci Dengan Jumlah Pencari Yang Banyak

Dengan asumsi bahwa Anda punya langkah 1 di bawah kendali, sekarang pindah untuk mengoptimalkan konten Anda di jumlah pencari tinggi tiap kata kunci. Anda dapat menggunakan Google AdWords Keyword Tool untuk mengetahui apa kata kunci mendapatkan jumlah pengunjung tertinggi dalam niche Anda.

Anda mengoptimalkan konten Anda dalam dua cara utama.

  • Kata kunci yang fokus. Pilih dua atau tiga lusin kata kunci dengan jumlah pencari tertinggi dalam industri atau niche. Kemudian menulis konten tentang topik ini.
  • Penempatan kata kunci. Letakan kata kunci yang anda bidik pada :
    • Judul tag
    • Subpos
    • Alt tag untuk gambar
    • Nama file untuk gambar dan halaman web
    • Dalam hypertext terkait kata-kata dan frase.
    • Dalam paragraf pertama dan terakhir

Ini tidak cukup untuk memiliki konten yang besar. Anda akan ingin memfokuskan upaya Anda pada topik yang paling menguntungkan, dan kemudian memastikan konten Anda diindeks dengan benar oleh search engine untuk kata kunci menguntungkan.

3. Menghasilkan Banyak Dari Lalu Lintas Untuk Situs Anda

Mungkin ini dapat berjalan baik tanpa kita apa-apakan, tapi kecuali Anda memiliki banyak dan banyak trafik ke situs Anda, Anda tidak akan membuat banyak iklan jual uang. Bagaimana Anda mendapatkan trafik? Ini adalah topik yang kompleks, tetapi terutama tiga cara:

  1. Tingkatkan posisi blog anda di search engine. Dapatkan peringkat yang bagus pada mesin pencari untuk kata kunci Anda. 
  2. Backlink. Dapatkan backlink dan rekomendasi ke website Anda dari situs lain, blog, media sosial, direktori, dll
  3. Anda juga bisa memasang iklan berbayar pada google dan blogger indonesia lainnya

Untuk menganalisa perkembangan trafik blog anda, anda bisa menggunakan Counter Histats, dan google analitycs

4. Tentukan Apa Jenis Iklan Apakah Yang Tepat Untuk Niche Anda

Jika Anda mengejar strategi pendapatan iklan untuk situs Anda, Anda akan memiliki melakukan banyak melihat website kompetisi untuk melihat apa yang membuat mereka baik - dan untuk menentukan bagaimana Anda dapat menjadi lebih baik.

Jenis dan Ukuran Advertising. Apakah sebagian besar periklanan dalam industri iklan teks Google atau iklan gambar ? Jika tampilan iklan yang populer, apa ukuran paling sering muncul?

Pada 28 Februari 2011, Biro Iklan Internet (IAB) memberikan daftar tujuh unit iklan standar (dimensi dalam piksel berada di dalam kurung):

  1. Medium Rectangle (300 x 250)
  2. Rectangle (180 x 150)
  3. Leaderboard (728 x 90)
  4. Skyscraper (160 x 600)
  5. Setengah Halaman Iklan (300 x 600)
  6. Tombol 2 (120 x 60)
  7. Microbar (88 x 31)

Satu ukuran yang ditunjukkan sebagai "delisted" adalah Banner penuh (468 x 60). Anda masih akan melihat ini secara luas di Internet, tetapi tidak pada situs yang berusaha untuk menjual ruang iklan.

5. Desain Halaman Web Anda Khusus Template Untuk Iklan

Jika anda ingin merancang blog anda dengan template khusus yang menempatkan iklan pada letak yang strategis. Berhati-hatilah untuk tidak begitu membebani Template halaman web Anda sehingga terlihat berantakan dan berat ( loading yang lama )

Jangan serakah.

Beberapa iklan yang dirancang untuk cocok dengan baik pada halaman Web Anda akan mencapai penampilan profesional tanpa terlihat berlebihan. Dan hanya iklan yang paling menonjol akan mendapatkan banyak klik

Biasanya, orang yang frontal dalam iklan adsense pada blog akan menampilkan leaderboard (728 × 90) di bagian atas, dengan ukuran iklan lain sepanjang sisi kanan halaman atau bisa dibilang akan bertabrakan dengan penglihatan pengunjung.

Iklan Google AdSense dapat ditempatkan di manapun pada halaman. Tapi terlalu sering mereka cenderung mengacaukan situs dan membuat lebih sulit bagi pembaca untuk mendapatkan informasi yang mereka inginkan. Jadilah bijaksana dan perhatikan juga kenyamanan pengunjung